Frustasi adalah sebuah perasaan buruk yang timbul akibat rasa kecewa dan
kegagalan yang terjadi terus-menerus. Sederhananya, penyebab orang frustasi
yaitu karena gagal dalam mencapai tujuannya, padahal sudah berupaya sangat
keras, tapi dirinya terus-terusan mendapatkan hasil negatif.
Perasaan frustasi tentu saja sangat tidak nyaman, bahkan bisa menyebabkan
masalah kesehatan fisik dan mental. Orang yang sedang dalam masa frustasi biasanya gampang tersinggung dan karakternya emosional.
Ciri-Ciri Orang Frustasi
- Wajahnya sering terlihat murung dan penuh kekecewaan.
- Mengalami susah tidur yang tak wajar, misalnya berbulan-bulan susah tidur malam.
- Memperlihatkan perilaku agresif, baik itu secara verbal maupun fisik.
- Kehilangan semangat.
- Menjadi tidak percaya diri, padahal sebelumnya lumayan percaya diri.
- Tampak merasa gagal.
- Gampang sekali tersinggung.
Cara Mengatasi Frustasi
1. Pola Pikir
Cara mengatasi frustasi dalam psikologi yaitu perbaiki pola pikir.
Misalnya, orang-orang yang sukses yaitu mereka yang sebelumnya sudah pernah
mengalami kegagalan dan rasa frustasi. Dengan memperbaiki pola pikir maka
menjadi lebih tahan banting saat menghadapi rasa frustasi.
Dalam menjalani kehidupan, kekecewaan dan kegagalan menjadi sesuatu yang tak
dapat dihindari. Pasang mental yang kuat, jika seseorang siap untuk berjuang
menggapai kesuksesan maka harus siap juga menghadapi kegagalan.
Jangan terlalu salahkan diri sendiri, jika Anda sudah benar-benar berjuang
tapi hasilnya tak sesuai harapan, maka tetaplah menghargai perjuangan
yang telah dilakukan, ini bikin Anda resisten terhadap rasa
frustasi.
Selain itu penting untuk manajemen waktu dengan baik karena kerap
kali orang frustasi bukan disebabkan hasil buruk, melainkan disebabkan
segudang tugas yang tak terselesaikan tepat waktu. Manajemen
waktu yang baik sangat diperlukan untuk meminimalkan 'tragedi' frustasi.
2. Kendurkan Ketegangan
Cara mengatasi frustasi dan stres yaitu hilangkan ketegangan, jangan biarkan
diri berlarut-larut dalam kondisi tegang. Anda perlu mengendurkan otot
tubuh yang tegang, bernapas rileks (misalnya bernapas dalam-dalam lalu
hembuskan perlahan), secara umum buatlah diri lebih tenang.
Anda perlu melakukan itu karena rasa frustasi yang berlarut-larut bisa
menurunkan level kesehatan. Cari udara segar di luar
yang bermanfaat untuk psikis.
3. Turunkan Ekspetasi
Pastinya Anda ingin berhasil dalam mencapai tujuan, gagal mencapai tujuan sangat menyakitkan hati padahal sudah berjuang. Hanya saja, seringkali orang-orang memasang ekspetasi terlalu tinggi sehingga malah menjadi senjata makan tuan.
Memasang ekspetasi tinggi justru bisa merugikan kesehatan mental, sebab memicu munculnya perasaan terus-menerus gagal.
Jika Anda memasang ekspetasi terlalu
tinggi maka turunkan ke level yang wajar karena frustasi
kerap timbul disebabkan ketidak-cocokan antara keinginan dan kenyataan.
4. Alihkan Pikiran
Jika pikiran selalu diarahkan pada hal yang membuat frustasi, ini tidak akan
memberikan manfaat dan hanya akan membuat kejiwaan semakin terpuruk.
Sangat penting untuk move on, ada banyak hal yang lebih produktif untuk
dipikirkan, jadi jangan sampai pikiran hanya berkutat pada sesuatu yang
stuck tersebut.
Cobalah lakukan kegiatan lain yang bernilai, sehingga tidak lagi berkutat
pada perasaan frustasi yang menghabiskan banyak energi.
Tatkala rasa frustasi muncul, hendaknya segera arahkan pikiran untuk memikirkan hal-hal yang enak.
Jangan paksakan diri Anda menanggung beban terlalu berat.
5. Olahraga
Orang yang semangat berolahraga biasanya lebih tahan banting tatkala
menghadapi keadaan yang stuck dan rasa frustasi. Jadi disarankan untuk memiliki
kegiatan rutin berolahraga, ini tidak hanya bermanfaat untuk memperkuat fisik,
tapi juga bermanfaat agar mental kuat dan tahan banting dalam
menghadapi situasi pelik.
Selain itu, berolahraga membantu seseorang supaya tak lagi memendam perasaan
buruk, sudah umum diketahui bahwa berolahraga menjadikan suasana hati positif
dan perasaan buruk menghilang.
6. Buku Harian
Menulis di buku harian (diary) menjadi cara mengalihkan frustasi, Anda
bisa menulis apapun di buku harian, termasuk juga mencurahkan isi hati maupun
perasaan buruk atau galau yang sedang dialami.
Beberapa riset telah menunjukan bahwa menulis buku harian secara efektif
memperbaiki suasana hati serta meredakan stres dan perasaan negatif. Dimana
aktivitas menulis diary dapat menenangkan hati dan pikiran.
7. Curhat
Jika tak memungkinkan untuk curhat di buku harian, maka cobalah curhat kepada
keluarga atau teman yang bisa dipercaya. Ketika perasaan dan pikiran begitu
terganggu oleh rasa frustasi, mencurahkan isi hati dan emosi menjadi hal yang
harus dilakukan.
Jangan sampai perasaan negatif 'menumpuk' karena bisa membahayakan kesehatan
psikis. Dimana dengan mencurahkan isi hati nantinya secara ajaib membuat dada
terasa lapang. Disinilah pentingnya memiliki orang-orang yang bisa dipercaya,
minimalnya dari keluarga.
8. Menangis
Keluarkan
perasaan frustasi dan perasaan negatif melalui tangisan. Tatkala Anda benar-benar merasa terpuruk, maka cobalah cari tempat sepi
(misalnya di kamar) lalu menangislah hingga puas. Menangis sangat efektif
untuk mengeluarkan segala perasaan negatif bersamaan dengan tetesan-tetesan
air mata.
9. Hindari Perfeksionis
Perfeksionis merupakan tindakan dan prinsip yang terlalu memaksakan diri
sendiri, pikiran-pikiran aneh seperti itu sebaiknya dihindari karena sama saja
mencari penyakit.
Penyebab orang frustasi yaitu seringkali karena jiwa yang
perfeksionis, dampaknya bakal sering mengalami situasi yang tak sesuai harapan
sehingga memicu perasaan buruk.
Jadi jangan berpatokan bahwa semua hal harus sempurna, sebab itu bakal merepotkan diri sendiri dan menyebabkan Anda sering merasa tak puas dan tak bahagia.
10. Tips Lainnya
- Saat perasaan buruk muncul, biasakan untuk menarik nafas dalam-dalam lalu hembuskan perlahan.
- Katakan pada diri sendiri: “Kamu akan baik-baik saja”.
- Arahkan pikiran bukan berputar-putar pada permasalahan dan rasa frustasi, tapi pada solusinya.
- Cobalah sibukan diri dengan aktivitas lain, misalnya lakukan sesuatu yang menggembirakan. Hindari menyendiri di kamar sambil menyesali nasib karena justru membuat Anda semakin terperosok dalam rasa frustasi.
- Cobalah belajar untuk memunculkan rasa toleransi terhadap kegagalan, katakan pada diri sendiri: “Hal yang wajar dalam hidup, terkadang gagal terkadang berhasil”. Dimana dalam menjalani kehidupan adalah wajar jika mengalami manis dan pahit.
Baca Juga:
No comments:
Post a Comment