15 Bahaya Pergaulan Bebas (Penyebab & Cara Mengatasinya)

Pergaulan Bebas
Photo credit: Pxhere.com

Pergaulan bebas adalah sebuah tindakan (kebiasaan) yang dinilai melampaui batas, tidak pantas (buruk) dan dinilai mengotori nilai-nilai positif di masyarakat, ditambah lagi jika 100% berbenturan dengan aturan agama, budaya dan kode etik di masyarakat.

Bahaya pergaulan bebas yang merajalela pada kaum muda, yakni:
  • Terjerembab dalam kehidupan yang suka berfoya-foya.
  • Menurunnya kualitas adab (attitude).
  • Sering pulang malam.
  • Rendahnya prestasi belajar di sekolah.
  • Resiko tinggi sering minum-minuman keras.
  • Terjatuh ke dunia narkoba.
  • Mengganggu ketertiban umum.

Efek pergaulan bebas mungkin tak langsung terasa, namun bahayanya bisa 'membinasakan' masa depan banyak pemuda yang tenggelam pada dunia pergaulan bebas.

Umumnya pelaku pergaulan bebas merupakan para remaja yang masih labil. Pergaulan bebas mendatangkan dampak serius bagi orang yang melakukannya, baik itu dari segi sosial, pendidikan, agama dan kesehatan.

Dampak Pergaulan Bebas


1. Remaja Malas Belajar

Sebenarnya pada setiap orang terdapat sebuah penyakit yang kadang muncul kadang tidak, yakni malas. Dimana “penyakit malas” ini kemunculannya bisa setiap hari. Hanya saja, pada remaja yang sudah tenggelam dalam pergaulan bebas, memiliki penyakit malas yang sudah sangat parah.

Malas Belajar

Para remaja yang hobi main seharian dan pulang pada malam hari, maka hampir dipastikan dirinya akan kesulitan untuk bisa terbiasa belajar di rumah, bahkan seringkali PR tidak dikerjakan.

Jika malas belajar maka prestasi di sekolah akan jeblok. Masalah akan terus berlanjut, jika prestasi pendidikan di sekolah tidak membanggakan, maka dirinya akan mencari “kebanggaan” dengan berkumpul bersama komunitas negatif, yang itu justru semakin merusak dirinya.

Mereka yang terjatuh ke lingkungan buruk akan malas bersekolah. Selain itu, enggak sedikit yang berhenti bersekolah disebabkan hamil di luar nikah maupun ditangkap polisi akibat aksi kriminalitas.

2. Hubungan Buruk

Akibat pergaulan bebas yaitu hubungan yang renggang dengan keluarga maupun masyarakat. 
Pelaku pergaulan bebas biasanya menjaga jarak dan enggan berkomunikasi dengan masyarakat sekitar, bahkan keluarganya sendiri.

Pelaku pergaulan bebas menampilkan image yang kurang baik. Seorang remaja yang baru pulang malam dalam keadaan mabuk. Apabila masyarakat melihat kelakuannya, pastilah mereka bakal mencapnya sebagai orang yang buruk.

Hal ini otomatis akan membuat malu orangtuanya. Masyarakat juga jengkel melihat kelakuan buruknya.


3. Mental Tidak Stabil

Resiko pergaulan bebas yaitu memicu pembentukan mental yang tak stabil. Pergaulan bebas dapat menyebabkan mental tidak stabil, dimana mereka mengalami masalah dalam hal pengontrolan emosi.

Mereka yang tenggelam di pergaulan bebas biasanya condong untuk selalu berada di 'tongkrongan'  negatif dan kurang dalam menjaga kata-kata.

Lama-kelamaan bakal mengakibatkan timbulnya hal negatif seperti munculnya karakter mudah tersinggung, marah pada hal yang sepele, enggak sabaran, selalu ingin melawan, suka merusak, jiwanya sering gelisah dll.

4. Kurang Percaya Diri

Bahaya pergaulan bebas yaitu bisa menyebabkan pelakunya kurang percaya diri. Mereka yang salah pergaulan biasanya akan terjerembab di lingkungan buruk, akibatnya dirinya akan sulit untuk percaya diri ketika ada di lingkungan yang baik.

Khususnya untuk yang pergaulan bebasnya sudah sampai tingkat parah seperti seks bebas dll. Resiko serius melakukan hubungan seksual sebelum menikah (atau berganti-ganti pasangan seksual) adalah resiko penyakit HIV/AIDS.

Penderita HIV/AIDS secara fisik, mental, dan psikologis mengalami krisis kepercayaan diri terhadap keberadaan diri mereka di tengah-tengah masyarakat.

5. Melanggar Norma Masyarakat

Pergaulan bebas akan membuat remaja rentan untuk melanggar norma-norma masyarakat. Walaupun norma-norma tersebut tidak tertulis, tapi perilaku buruk telah melanggar etika kehormatan di masyarakat, bahkan dinilai 'meresahkan' lingkungan.

6. Rentan Terserang Penyakit

Dampak pergaulan bebas yaitu rentan terhadap penyakit. Pergaulan bebas sangat dekat jaraknya dengan kehidupan foya-foya, dugem, minuman keras, drug, sex bebas dll.

Pelaku pergaulan bebas rentan untuk terserang penyakit, yakni penyakit ringan seperti flu, batuk atau penyakit yang berkaitan dengan lemahnya daya tahan tubuh.

Misalnya, orang yang sering dugem akan berdampak buruk pada daya tahan tubuhnya, itu karena dugem dilakukan dari malam sampai pagi hari.

7. Tingginya Kasus Aborsi

Akibat pergaulan bebas yaitu banyaknya kejadian aborsi. Kasus aborsi terjadi akibat pergaulan bebas berupa hubungan di luar nikah, hal ini tidak jarang terjadi pada remaja. Kehamilan yang tidak diinginkan pasca terjadinya hubungan intim menyebabkan banyaknya kasus ini.

Berkali-kali polisi mengungkap kasus aborsi ini. Selain tindakan aborsi ini sangat merusak kehidupan sosial masyarakat, juga membahayakan kesehatan pelakunya berupa fertilitas (gangguan kesuburan), kanker rahim, pendarahan hingga resiko kematian.

8. Sakau

Sakau terjadi akibat seseorang telah ketagihan mengkonsumsi narkoba, hal ini umumnya terjadi pada mereka yang memiliki lingkungan buruk. Ketika sudah agak lama terputus dari kebiasaan mengkonsumsi narkoba, maka muncullah gejala sakau ini. Kondisi sakau menyebabkan tubuh cemas, gemetar hingga kejang-kejang.

Ilustrasi Sakau
Photo credit: Deviantart.com by dimazrisenmultimedia

Sakau terjadi ketika keinginan untuk mengkonsumsi barang haram tersebut tidak terpenuhi, sehingga tidak jarang mereka yang dalam kondisi sakau melakukan pencurian agar bisa membelinya.


9. Resiko HIV/AIDS

Aktivitas hubungan intim dengan pasangan berbeda-beda meningkatkan resiko ini secara signifikan. HIV/AIDS bisa sangat berisiko menjangkiti seseorang yang memiliki kebiasaan seks bebas dengan pasangan yang berbeda-beda.

10. Malas Beribadah

Kalau diperhatikan, para pemuda yang hidup di dalam dunia pergaulan bebas umumnya malas untuk melakukan ibadah kepada Allah, dan dirinya juga cenderung untuk melakukan perbuatan-perbuatan negatif.

Hal ini karena mereka telah terpedaya, alhasil menjauhkannya dari kebaikan. Seringkali mereka yang terjatuh ini mengerjakan banyak hal yang bertentangan dengan agama.

11. Munculnya Gaya Hedonisme

Dampak pergaulan bebas yaitu bisa memunculkan gaya hedonisme, sikap yang sangat mementingkan kesenangan belaka. Orang yang sudah tergila-gila dengan kehidupan hedon akan rentan untuk “menghalalkan” segala cara dalam mencapai keinginannya.

Dia bakal melancarkan aksi kejahatan supaya memperoleh 'rupiah' secara instan. Entah aksi kriminalitas mencuri, membegal dll.

12. Sulit Menabung

Orang yang terjerembab pergaulan bebas bakal sulit untuk bisa menabung. Terutama mereka yang suka pergi ke tempat dugem dll. Jika sudah sampai tahap konsumsi obat-obatan terlarang, maka bukan saja membuat miskin, tapi juga menyebabkan kerusakan tubuh.

13. Tindak Kriminalitas

Pelaku pergaulan bebas yang suka berfoya-foya, maka mereka seringkali menghalalkan segala cara agar dapat memenuhi kebiasaannya buat berfoya-foya. Kehidupan buruk seperti mengkonsumsi minuman keras hingga narkoba akan menguras harta benda yang banyak.

Ilustrasi Kriminal
Photo credit: Freegreatpicture.com

Sehingga untuk memenuhi “foya-foyanya” tersebut mereka tega untuk melakukan berbagai tindak kejahatan.

14. Menjadi Korban Kekerasan Fisik

Mereka yang tenggelam dalam pergaulan bebas dan melakukan hubungan seks bebas, akan beresiko tinggi mengalami pelecehan seksual serta kekerasan fisik, terutama untuk para pemudi.

Hal ini telah terbukti, tidak jarang siaran berita di TV menginformasikan tentang peristiwa dibunuhnya seorang gadis oleh kekasihnya (pacarnya) sendiri. Hal ini menjadi peringatan bagi para orangtua untuk benar-benar memproteksi anak-anak mereka.

15. Resiko Perselingkuhan

Ini dalam kasus orang dewasa yang sudah menikah. Dimana walaupun seseorang telah dewasa dan telah menikah, ternyata juga bisa terjerumus ke dunia pergaulan bebas.

Tak jarang, akibat pergaulan bebas sehingga menyebabkan keretakan di rumah tangga, seperti 'tragedi' perselingkuhan yang menyebabkan tingginya kasus perceraian.


Penyebab Pergaulan Bebas


1. Kurang Perhatian

Kondisi sekitar amat vital pada pembentukan karakter seorang pemuda. Sebuah kesalahan fatal jika orangtua kurang peduli tentang aktivitas anak-anaknya. Jika anak terjerembab di komunitas negatif, kesalahan terbesar ada pada orangtuanya, selain juga karena faktor teman yang buruk.

Orang Tua Sibuk Sendiri
Photo credit: Mediabakery.com by Jamie Grill | Gettyimages.com 

Dampak anak kurang perhatian orangtua yaitu memicu anak mencari sensasi di luar rumah, yang dimana perbuatannya akan cenderung menyimpang. Jarang memperhatikan anak nantinya bisa membentuk jiwa anak yang sering memberontak.

2. Faktor Teman

Lingkungan memiliki porsi terbesar yang menentukan pembentukan karakter seorang pemuda, serta bagaimana caranya dia memandang dunia. Jika keluarga harmonis namun kondisi lingkungan sosial buruk maka tetap berisiko untuk jatuh ke hal-hal negatif.

Terutama jika diperhatikan, pemuda masa kini memilih sering untuk berkumpul dengan teman-temannya daripada keluarganya. Bahkan perkembangan dan pola pikir remaja kini semakin pudar dari nilai-nilai keluarga, ditambah lagi pengaruh luar semakin superior.

3. Kondisi Mental yang Tidak Sehat

Kurangnya bimbingan dan perhatian orangtua menyebabkan remaja memiliki mental yang tidak sehat dan cara pandang yang salah. Dimana tidak jarang para remaja justru merasa bangga pada perbuatan buruk yang dilakukannya.

Hal ini karena mereka kurang mampu memahami serta kesulitan menyeleksi mana yang baik dan buruk, disebabkan daya pemahaman yang lemah. Pergaulan bebas bukanlah sesuatu yang patut dibanggakan, bahkan seharusnya dihindari.


4. Tak Nyaman di Rumah

Penyebab pergaulan bebas yaitu keluarga yang tak harmonis. Suasana di rumah amat vital dalam proses terbentuknya karakter seorang remaja. Jika kondisi orangtua tidak harmonis akan menyebabkan hambatan pada perkembangan mental anak.

Hal inilah yang memicu remaja 'berburu' kebahagiaan dan kepuasan di luar. Apalagi jika dia enggak merasakan curahan perhatian dari orangtuanya.

Seringkali seorang anak selalu menolak untuk mendengar nasehat dari orangtuanya, disebabkan kesalahan orangtuanya sendiri. Dimana orangtua tidak menjalankan pengasuhan dan proses edukasi yang layak.

5. Kurang Berhati-hati dalam Berteman

Jika ada pernyataan bahwa berteman “harus” dengan siapa saja, maka ini pernyataan keliru. Justru anak harus berteman hanya pada orang yang baik saja.

Hal itu karena teman sehari-hari akan sangat mempengaruhi, baik itu dari segi akhlak, cara bicara, cara berpikir, tingkat motivasi dll. Tidak jarang, salah memilih sahabat dapat menjebloskan ke hal buruk. Selain faktor keluarga, faktor teman juga sangat menentukan kesuksesan seorang anak di masa depannya.

6. Minimnya Pemahaman

Penyebab pergaulan bebas yaitu minimnya pemahaman terhadap efek pergaulan bebas. Tak adanya pemahaman yang benar tentang dampak negatif pergaulan bebas, apalagi dengan didukung rasa penasaran tinggi, hal ini menjadi pemicu yang sangat kuat terjerumusnya remaja.

Pemicu lainnya yaitu terbukanya akses pada hal-hal yang buruk, seperti keberadaan internet yang bisa menjadi pisau bermata dua. Jika digunakan dengan benar maka internet bisa memberikan manfaat yang sangat besar. Adapun jika salah dalam menggunakan internet, maka dapat merusak pemuda-pemudi.

7. Tak Menyadari Bahaya Seks Bebas, Narkoba dll

Penelitian menyebutkan bahwa terdapat beberapa pemicu para pemuda-pemudi terjatuh ke dalam tindakan seks bebas, salah satunya yaitu karena tontonan buruk. Kajian menunjukan bahwa kasus ini kian bertambah signifikan, dari 5% pada 1990 menuju 20% di tahun 2000.

Ada suatu bahaya besar pada tingginya kasus seks bebas yaitu penyebaran sipilis, HIV, AIDS dll. Dengan begitu, penting memberitahukan kepada anak mengenai dampak serius dari lingkungan yang buruk.

8. Minimnya Sarana

Penyebab pergaulan bebas yaitu minimnya sarana pengembangan aktivitas pemuda. Tahap remaja bisa dibilang sebagai bagian yang sangat vital di dalam kehidupan seseorang. Ini menjadi masa-masa labil dan kritis, yang kondisi tersebut merupakan ekspresi dan dorongan perkembangan remaja.

Namun, sangat sedikit yang memberi perhatian tentang kebutuhan remaja tersebut. Sangat kurang upaya pembinaan pemuda, dimana minim sekali sarana dan fasilitas buat aktivitas mereka, mengakibatkan para remaja bertindak 'buas'.

Cara Mengatasi Pergaulan Bebas


1. Dorong Remaja Memiliki Aktivitas Positif

Tak adanya aktivitas positif buat mengisi keseharian, menyebabkan para remaja mengisi waktu mereka dengan sesuatu yang buruk. Sehingga cara efektif mengantisipasi-nya yakni dengan memberikan aktivitas positif dan bermanfaat kepada mereka.

Misalnya dengan melibatkan anak muda dalam organisasi sosial, hal ini sangatlah bagus untuk memacu perkembangan remaja ke arah yang positif.

Dorong remaja menekuni hobinya, juga buatlah acara-acara kreatifitas untuk para pemuda. Terdapat ratusan jenis aktivitas positif yang bisa dilakukan remaja.

2. Sosialisasikan

Penyebab remaja terjatuh ke pergaulan bebas karena kurang tahu tentang bahaya pergaulan bebas. Misalnya kerusakan moral dan maraknya seks bebas. Dampak seks bebas yakni menyebabkan HIV dll. 

Hal seperti ini harus diketahui oleh para remaja. Orangtua hendaknya mengumpulkan sebanyak-banyaknya informasi tentang bahaya pergaulan bebas.

3. Batasi Waktu di Luar Rumah

Terlalu lama berada di luar rumah dengan kegiatan-kegiatan kurang bermanfaat, akan membuka resiko remaja terjatuh ke pergaulan bebas. Redam kebiasaan terlalu sering di luar rumah, ini langkah yang sangat baik untuk mencegah remaja terjatuh kepada hal-hal buruk.

4. Sadarkan Remaja untuk Memikirkan Masa Depannya

Sedikit sekali remaja yang memikirkan masa depannya. Seandainya pada masing-masing remaja menyadari tentang persiapan untuk masa depannya, maka dirinya tidak akan ikut “nimbrung” dengan yang namanya pergaulan bebas.

Buka pikiran remaja tentang hal-hal besar yang bisa dilakukannya, sehingga masa depannya akan sukses. Ada banyak hal besar dan penting yang bisa dilakukannya sekarang, sehingga remaja tidak lagi tertarik dengan pergaulan bebas.

5. Hindari Lingkungan Tidak Kondusif

Seseorang umumnya akan mencontoh lingkungan sekitarnya. Orangtua harus melakukan pendekatan sedemikian rupa kepada anak, sehingga anak tidak mudah terprovokasi oleh teman-temannya untuk terjerumus ke hal-hal buruk.

Sejak dini, tanamkan pada anak keberanian untuk mengatakan tidak. Hal ini penting agar anak tidak terjerembab ajakan teman-teman yang buruk. Orangtua seharusnya memiliki waktu berkualitas untuk anaknya, sehingga bisa saling mengobrol atau sekedar berkumpul.




Baca Juga: